Puisi Rindu


Kalau rindu bisa berubah menjadi sendu
Bunuhlah aku dengan serdadu di segala penjuru 
Karena bimbangku dipenuhi bingung dan ragu

Puisi ini tertulis tanpa tuju
Hanya untaian kata yang mengalir lewat sela-sela jari
Yang darinya, terselip mimpi untuk menangkap hangat kalor dari tubuhmu
Mencairkan beku dan biru sayapku
Membebaskan asa hingga aku mampu melanglang
Melewati dunia hingga pergi dan menghilang

Wahai manusia tangguh bermata sayu
Tidakkah kau temukan aku dalam sajak cinta itu?
Yang kau baca dalam duduk di depan jendela ruang tunggu
Tidakkah kau dengar aku dalam rindu yang melagu?
Lewat kicauan burung kala senja di depan altar

Akulah wanita tak bertuan,
Yang sayapnya beku dan membiru
Matanya gelap tertutup kabut
Merintih nyeri karna rindu yang berdenyut
Berharap, rasanya bisa sampai lewat puisi cinta,
Lalu didendangkan oleh burung gereja
Hingga kamu sadar dan bantu aku untuk pulang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Cinta dalam Segenggam Cahaya #1

Tanyakan Apa